Padang (ANTARA) - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, dari survei terhadap 21 persen guru di Indonesia yang sudah lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio ternyata hasilnya masih mengecewakan.
"Guru yang sudah ikut sertifikasi secara nasional sekitar 21 persen, sebanyak 40 persen dari jumlah disertifikasi melalui penilaian portofolio, hasil masih mengecewakan karena tak terlihat peningkatan," kata Mendiknas dalam kunjungan kerja ke Sumbar, Rabu.
Mendiknas ke Sumbar selama dua hari (Selasa-Rabu), dengan agenda meresmikan dua SDN yang dibangun donatur pascagempa, dan menggelar pertemuan dengan unsur pendidikan se-Sumatera Barat.
Survei yang dilakukan terhadap 40 persen guru telah ikut sertifikasi itu, kata Mendiknas, guna melihat apakah terjadi peningkatan atau tidak setelah mengantongi sertifikat tersebut.
Responden dalam survei dilakukan terhadap kawan sejawat, kepala sekolah dan orangtua murid, tapi hasilnya masih mengecewakan karena tidak terlihat memberi dampak yang lebih baik.
Padahal, guru yang sudah ikut sertifikasi seharusnya memberikan dampak terhadap peningkatan kualitasnya karena kesejahteraan semakin baik.
"Melihat fakta guru sudah disertifikasi hasilnya masih mengecewakan, tentu perlu upaya evaluasi ke depan," katanya dan menambahkan, negara sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memperhatikan kesejahteraan guru.
Namun, realitanya belum seimbang dengan biaya yang dikeluarkan negara dengan peningkatan kemampuan serta kontribusi yang diberikan para tenaga pengajar.
Kondisi ini, merupakan salah satu persoalan yang tengah dihadapi pada dunia pendidikan secara nasional dari sekian banyak stok masalah pendidikan di negeri ini.
Oleh karenanya, imbau Mendiknas, unsur pendidikan jangan menambah persoalan yang ada karena stok masalah dihadapi dunia pendidikan Indonesia masih kompleks.
Urusan sertifikasi tiga tahun terakhir tidak bergerak, katanya, terkait hanya 21 persen baru terealisasi, sedangkan target harus tuntas menjelang 2014 mendatang.
Namun, kalau hanya sekitar 21 persen dalam kurun tiga tahun, bagaimana untuk melayani yang jumlahnya masih tersisa 79 persen lagi.
Mendiknas menegaskan, penerapan sertifikasi harus melihat dan mengukur kemampuan guru, sehingga tidak saja ikut-ikutan dan jangan sampai di obral.
Menurut Mendiknas, sertifikasi guru akan tetap dilanjutkan dan diharapkan sesuai dengan target hingga 2014 bisa tercapai.
Kelemahan yang ada sekarang, tentu akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan. Bahkan, Kemendiknas sedang mendesign `profesi guru`, nantinya guru yang lulus harus mendapatkan sertifikat terlebih dahulu dari lembaga pendidikan guru.
Mendiknas menjelaskan, pada design `profesi guru` yang dipersiapkan sama dengan lulusan kedokteran yang belum ikut program magang dokter baru selama setahun, belum dibolehkan menyuntik orang.
Jadi, ke depan calon guru yang baru lulus tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) belum bisa langsung mengajar dan harus dibekali secara kompetensi dan psikologi terlebih dahulu. Program ini diharapkan bisa dilaksanakan pada 2012.
"Ke depan guru yang sudah sertifikasi dievaluasi, meskipun tidak sekali setahun untuk melihat perkembangan kompetensinya. Guru juga harus ada rapor sekali setahun, meteri saja ada rapornya," kata Mendiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar